PENGARUH PEMBERIAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) REBUNG BAMBU TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TERUNG UNGU (Solanum melongena L)

Authors

  • Syarif Nizar Kartana LPM Fakultas Pertanian, Indonesia
  • Mangardi Mangardi Universitas Kapuas, Indonesia
  • Donni Darmawan Universitas Kapuas, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.51826/piper.v20i2.1286

Keywords:

Mikrooganisme lokal, Rebung bambu, Terung ungu

Abstract

Tanaman terung ungu merupakan salah satu jenis sayuran buah yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan namun produksinya di Kabupaten Sekadau semakin tahun semakin menurun yang diakibatkan jenis tanah tempat untuk budidaya sebagian besar adalah dari jenis PMK yang kurang unsur hara dan mikroorganisme sehingga kurang mendukung pertumbuhan dan produksi tanaman terung ungu. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kondisi tersebut adalah dengan memberikan MOL dari rebung bambu karena mudah diperoleh dan memiliki berbagai mikroorganisme yang dapat membantu ketersediaan unsur hara serta zat pengatur tumbuh seperti auksin dan sitokinin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan perlakuan yang paling baik untuk pertumbuhan dan hasil tanaman terung ungu. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen lapangan. Rancangan yang digunakan adalah pola dasar Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan pemberian MOL rebung bambu yang terdiri dari 5 taraf perlakuan, yaitu: M0 = Tanpa MOL rebung bambu, M1 = MOL rebung bambu 125 ml/875 ml air, M2 = MOL rebung bambu 250 ml/750 ml air, M3 = MOL rebung bambu 375 ml/625 ml air, M4 = MOL rebung bambu 500 ml/500 ml air. Masing-masing perlakuan diulang 5 kali. Pengamatan dilakukan terhadap tinggi tanaman, jumlah buah, dan berat buah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa MOL rebung bambu berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil terung ungu. Pertumbuhan dan hasil terbaik dalam penelitian ini adalah pemberian MOL rebung bambu 500 ml/500 ml air yang menghasilkan rerata tinggi tanaman 94,55 cm, rerata jumlah buah 5,70 buah, rerata berat buah 462,05 gram.

References

Akbar, Y. Rahmawati. Sabri, Y. desriana. Julia, S.R. 2024. Pemanfaatan Mikroorganisme Lokal (Mol) Rebung Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Selada Merah (Lactuca sativa L.). Jurnal Penelitian Dan Kajian Ilmiah. 18(2), 116-123.

Badan Pusat Statistik Kalimantan Barat. 2023. Kalimantan Barat dalam Angka. Pontianak: Badan Pusat Statistik Kalimantan Barat

Fatoni, A. Sukarsono. Agus, K.B. 2016. Pengaruh Mol Rebung Bambu (Dendrocalamus asper) dan Waktu Pengomposan Terhadap Kualitas Pupuk dari Sampah Daun. Prosiding Seminar Nasional Malang, 26 Maret 2016. Universitas Muhamadyah Malang. 876-881

Garner, F.P, R.B. Pearce dan R.I. Mirchel. 1995. Phyciology of Crop Plants. The Lowa States University Press, Ames. Lowa

Gustomi., Nurusman,L, & Susilo. 2018. Pengaruh Pemberian Mikroorganisme Lokal (MOL) Rebung Bambu Surat (Gigantochloa vesticillata (Willd.) Terhadap Pertumbuhan Bayam Merah (Amaranthus tricolor L.) Jurnal Edubioscience, 2(1), 81-87

Hartati, H., Azmin, N., Nasir, M., Bakhtiar, B., & Nehru, N. 2020. Penggunaan Media Tanam Hidroponik Terhadap Produktivitas Pertumbuhan Tanaman Terong (Solanum melongena). Jurnal Oryza, 9(2), 14-20.

Kurniawati, H., Yulianingsih, R., & Yulianus. 2022. Pemanfaatan MOL Batang Pisang Dalam Meningkatkan Pertumbuhan Dan Hasil Terung Ungu. Jurnal piper. 18(1), 29-36. DOI: https://doi.org/10.51826/piper.v18i1.620

Pratomo,B., Tarigan,A.E., Saskiah., Sasvita,W., & Novita,A. 2023. Respon Pertumbuhan Mucuna bracteata DC. Terhadap Aplikasi Mikroorganime Lokal (MOL) Rebung Bambu. Jurnal Tabela, 1(2), 70-78.

Paat, F.J. 2011. Simulasi Biomassa Tanaman Jagung Hibrida pada Beberapa Perlakuan Pemberian Konsentrasi Pupuk. Jurnal Eugenia 17 (1): 35-45.

Radiata,Y., Walida,H., dan Mustamu, E.N. 2019. Respon Pemberian MOL (Mikroorganisme Lokal) Rebung Bambu Terhadap Pertumbuhan Cabai Rawit (Capsicum frutescens.L) Di Media Gambut. Jurnal Agroplasma, 6(1), 31-37

Rahim, M.A. & Ramlan, M. 2023. Pengaruh MOL Bonggol Pisang Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L.). Jurnal Babasal Agromu. 1(1), 1-9. DOI: https://doi.org/10.32529/baj.v1i1.2703

Roidah, Syamsu, Ida. 2013. Manfaat penggunaan pupuk organik untuk kesuburan tanah. Jurnal Universitas Tulungagung Bonorowo. 1(1).

Sapareng, S. Idris, M.Y. Akbar, T.W. Arzam, T.S. 2017. Pengaruh Media Tanah dan Beberapa Jenis Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung. Jurnal Agrosains dan Teknologi. 2(1), 43-50.

Sardianti, A.L. & Irmawati. 2019. Pengaplikasian MOL Rebung Bambu Terhadap Produksi Dan Pendapatan Cabai Merah Di Kecamatan Tilamuta Kabupaten Boalemo. Jurnal Agritech Science. 3 (2),85-96. DOI:https://doi.org/10.30869/jasc.v3i2.394

Soverda, N & Evita. 2020. Peran Mikroorganisme Rebung Bambu Terhadap Pertumbuhan dan Kandungan Protein Tanaman Kedelai. Jurnal Ilmiah Ilmu Terapan Universitas Jambi, 4(2), 223 – 233.

Sudartik, E. 2022. Pengaruh Aplikasi Mol Rebung Bambu Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.). Jurnal Agrotan. Volume 8 Nomor 1 : hlm. 1-4.

Subba Rao, N.S. 1994. Mikroorganisme Tanah dan Pertumbuhan Tanaman. Edisi Kedua. Universitas Indonesia Press. Jakarta

Sulistyowati, Retno dan Yunita, Irma. 2017. Respon pertumbuhan dan hasil tanaman terong (Solanum melongena L.) Terhadap pengaruh beberapa varietas dan dosis pupuk kandang. AGROTECHBIZ. 4(1)

Sukasih, N.S, & Susanti, S. 2019. Peranan Mol Rebung Dalam Meningkatkan Hasil Tanaman Bayam Cabut (Amaranthus hybridus, L.). Jurnal Piper, 15(8), 77-83. DOI:

https://doi.org/10.51826/piper.v15i28.289

Wahyu, A.W. 2015. Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kedelai terhadap Pemberian Pupuk P dan POC Azolla. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Jember.

Published

2024-10-30

Issue

Section

Artikel

Citation Check