PENGELOLAAN AGROFORESTRI TEMBAWANG OLEH MASYARAKAT DESA PENINSUNG KABUPATEN SINTANG, KALIMANTAN BARAT
DOI:
https://doi.org/10.51826/piper.v21i1.1513Keywords:
Agroforestri Tradisional;, Kalimantan Barat, Masyarakat Lokal, TembawangAbstract
Keberadaan vegetasi pada agroforestri tradisional di Kalimantan Barat yang disebut tembawang dengan struktur vegetasi yang menyerupai hutan alam memiliki fungsi sosial, ekonomi, budaya, dan ekologi. Tembawang terbentuk dari tradisi masyarakat Dayak yang berpindah-pindah mengikuti pola ladang mereka. Penelitian ini dilakukan di Desa Peninsung, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai terbentuknya agroforestri tembawang dan pengelolaannya oleh masyarakat setempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga tembawang di lokasi penelitian, yaitu Tembawang Lebuk Buyu, Tembawang Seludan, dan Tembawang Binjai. Terbentuknya tembawang-tembawang ini berasal dari pemukiman yang mengikuti pola perladangan berpindah masyarakat setempat, jenis-jenis tanaman buah yang ditanam sebagai tanda kepemilikan lahan. Terdapat sebelas famili tanaman yang digunakan oleh masyarakat yaitu Moraceae, Lauraceae, Pyllanthaceae, Malvaceae, Mangiferaceae, Apocynaceae, Myrtaceae, Myristicaceae, Arecaceae, Pandanaceae, and Zingiberaceae. Tipe pengelolaan lahan bersifat komunal secara turun temurun sehingga pengelolaan tembawang juga dilakukan secara bersama-sama. Pengelolaan tembawang dalam hal ini lebih kepada pemanfaatan hasil tembawang secara subsisten.
References
Asdak, C. (2020). Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. UGM Press.
Astiani, D., & Ripin. (2016). The Roles of Community Fruit Garden (Tembawang) on Maintaining Forest Structure, Diversity and Standing Biomass Allocation: An Alternative Effort on Reducing Carbon Emission. Biodiversitas, 17(1), 359–365. https://doi.org/10.13057/biodiv/d170148
BPS (Badan Pusat Statistik). (2022). Kecamatan Sepauk Dalam Angka 2022. Sintang : BPS Sintang.
Hutagaol, R. R. (2024). Keaneragaman Jenis Buah Edibel Pada Agroforestri Tembawang Tapang tanjung Sintang Kalimantan Barat (Diversity of Edible Fruit in Tapang Tanjung Tembawang Agroforestry, Sintang District West Kalimantan). PIPER, 20. http://jurnal.unka.ac.id/index.php/piper
Hutagaol, R. R., & Sundi. (2021). Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Buah Edibel Pada Areal Agroforestri Tembawang Desa Bedayan Kabupaten Sintang. PIPER, 17(2), 132–136. http://jurnal.unka.ac.id/index.php/piper
Melia, A., Roslinda, E., & Prayogo, H. (2022). Modal Sosial Masyarakat Dalam Pengelolaan Tembawang Di Desa Paloan (Social Capital of Paloan Community in the Management of Tembawang). Jurnal Tengkawang, 12(1), 1–29. https://doi.org/https://doi.org/10.26418/jt.v12i1.44316
Melvani, K., Bristow, M., Moles, J., Crase, B., & Kaestli, M. (2020). Multiple livelihood strategies and high floristic diversity increase the adaptive capacity and resilience of Sri Lankan farming enterprises. Science of the Total Environment, 739. https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2020.139120
Melvani, K., Myers, the L. B., Stacey, N., Bristow, M., Crase, B., & Moles, J. (2022). Farmers’ values for land, trees and biodiversity underlie agricultural sustainability. Land Use Policy, 117. https://doi.org/10.1016/j.landusepol.2021.105688
Peraturan Bupati Sintang No. 122 Tahun 2021, Tentang Pedoman Tata Cara Pengusulan Dan Penetapan Pengelolaan Rimba/Gupung Di Luar Kawasan Hutan Oleh Masyarakat Di Kabupaten Sintang, Pub. L. No. 122 tahun 2021 (2021).
Pradityo, T., Santoso, N., Ervizal, D., & Zuhud, A. M. (2016). Etnobotani Di Kebun Tembawang Suku Dayak Iban, Desa Sungai Mawang Kalimantan Barat (Etnobotany in Dayak Iban’s Tembawang Sungai Mawang Villagge, West Kalimantan). Media Konservasi, 21(2), 183–198. https://doi.org/https://doi.org/10.29244/medkon.21.2.183-198
Roslinda, E., Kartikawati, S. M., & Rabudin. (2017). Economic Valuation for Tembawang Ecosystem, in Sanggau District, West Kalimantan, Indonesia. Biodiversitas, 18(4), 1506–1516. https://doi.org/10.13057/biodiv/d180429
Roslinda, E., Siswoyo, A., & Nantah, N. (2022). Assessing the Potential of Tembawang, a Traditional Forest Management in Sanggau, West Kalimantan, Indonesia for Ecotourism. Biodiversitas, 23(4), 2187–2195. https://doi.org/10.13057/biodiv/d230454
Silvianingsih, Y. A., Hairiah, K., Suprayogo, D., & Van Noordwijk, M. (2020). Agroforests, Swiddening and Livelihoods between Restored Peat Domes and River: Effects of the 2015 Fire Ban in Central Kalimantan (Indonesia). International Forestry Review, 22(3), 382 – 396. https://doi.org/10.1505/146554820830405645
Verni, A. H., Rafdinal, & Ifadatin, S. (2023). Inventarisasi Jenis Buah-Buhan Edibel di Hutan Tembawang Bukit Semahung Desa Saham Kabupaten Landak. Biologica Samudra, 5(1), 47–59. https://doi.org/10.33059/jbs.v2i1.6195