MANAJEMEN HUTAN BERBASIS FLAGSHIP SPECIES: STUDI KASUS PADA KAWASAN HUTAN ADAT ENGKULONG KABUPATEN SEKADAU PROVINSI KALIMANTAN BARAT, INDONESIA
DOI:
https://doi.org/10.51826/piper.v21i1.1554Keywords:
Flagship species, Kalimantan, Pengelolaan HutanAbstract
Pengelolaan hutan harus dilakukan dengan konsep kelestarian. Jenis-jenis tumbuhan unggulan di kawasan hutan dapat digunakan sebagai dasar pengelolaan hutan. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun strategi pengelolaan hutan Adat Engkulong Desa Setawar Kecamatan Sekadau Hulu berdasarkan jenis-jenis tumbuhan unggulan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Desember 2024. Penelitian ini menggunakan metode campuran. Data jenis tumbuhan dikumpulkan dengan analisis vegetasi menggunakan beberapa plot yang ditempatkan secara acak. Data jenis tumbuhan unggulan diambil dari daftar jenis tumbuhan yang diperoleh pada analisis vegetasi. Jenis-jenis tumbuhan unggulan ini kemudian dianalisis nilai potensinya untuk pengelolaan hutan Adat Engkulong. Strategi pengelolaan hutan dirumuskan dengan menggunakan analisis SWOT berdasarkan potensi spesies unggulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis-jenis tumbuhan unggulan di Kawasan Hutan Adat Engkulong berasal dari suku Apocynaceae, Dipterocarpaceae, Nepenthaceae, Orchidaceae, dan Thymelaeaceae. Jenis-jenis yang paling menonjol dari jenis-jenis unggulan di Kawasan Hutan Adat Engkulong adalah jenis Shorea spp. dan Nepenthes spp. Jenis Shorea spp. sering diidentifikasikan sebagai jenis endemik Kalimantan yang menjadi tempat hidup berbagai jenis burung endemik, termasuk burung rangkong. Sedangkan Nepenthes spp. telah digunakan sebagai ikon terkenal di salah satu Kabupaten, yaitu Kabupaten Sintang seperti nama taman, pasar lokal, logo pilkada, dan berbagai cinderamata khas Kabupaten Sintang. Strategi pengelolaan hutan Adat Engkulong yang berbasis tanaman spesies unggulan harus mengedepankan keberlanjutan spesies ini dan memanfaatkannya.
References
Alterio, E., Campagnaro, T., Sallustio, L., Burrascano, S., Casella, L., & Sitzia, T. (2023). Forest Management Plans as Data Source for The Assessment of The Conservation Status of European Union Habitat Types. Frontiers in Forest and Global Change, 5, 1069462. https://doi.org/https://doi.org/10.3389/ffgc.2022.1069462
Antonius, A. (2016). Upaya Konservasi Ekosistem Hutan Rawa Gambut. PIPER, 12(2), 137–146.
Antonius, A. (2018). Analisis Keberlanjutan Pengelolaan Ekosistem Hutan Rawa Gambut Pada Kawasan Taman Wisata Alam Baning. PIPER, 14(2), 365–376.
Ardiansyah, B., Darwati, H., & Wulandari, R. . (2022). Keanekaragaman dan Pola Sebaran Jenis Kantong Semar (Nepenthes spp.) di Kawasan Taman Wisata Alam Baning Kabupaten Sintang Kalimantan Barat. Jurnal Lingkungan Hutan Tropis, 1(4), 1228–1240.
Ariyanti, E. ., & Pa’i, P. (2008). Orchids Inventory in Sintang Regency, West Kalimantan. Biodiversitas Journal of Biological Diversity, 9(1), 21–24.
Baskent, E. ., Borges, J. ., Kaspar, J., & Tahri, M. (2020). A Design for Addresing Multiple Ecosystem Services in Forest Management Planning. Forest, 11(10), 1108. https://doi.org/https://doi.org/10.3390/f11101108
Redin, R. (2020). Regional Government Authority Model in Ecotourism Development in Baning Nature Park, Sintang District. WACANA, Jurnal Sosial Dan Humaniora, 23(3), 150–160.
Sahputra, R., Kustiati, K., & Junardi, J. (2022). Keanekaragaman Kupu-kupu di Kawasan Taman Wisata Alam Baning Sintang, Kabupaten Sintang Kalimantan Barat. Jurnal Biologica Samudra, 4(2), 150–158. https://doi.org/https://doi.org/10.33059/jbs.v4i1. 6093
Setiawan, H. (2017). Nepenthes as Tourism Flagship Species : the Conservation Strategies in Dayak Seberuang Settlements Area. Journal of Indonesian Tourism and Development Studies, 5(2), 113–120. https://doi.org/10.21776/ub.jitode.2017.005.02.07
Setiawan, H., Hakim, L., Adji, F., & Retnaningdyah, C. (2022). Prey composition and correlation between morphometry and prey biomass weight of the endemic Nepenthes bicalcarata in Kalimantan , Indonesia. Biodiversitas, 23(10), 5453–5460. https://doi.org/10.13057/biodiv/d231057
Setiawan, H., Hakim, L., & Batoro, J. (2015). Ethnobotany of Nepenthes spp. in Dayak Seberuang People, West Kalimantan, Indonesia. Journal of Biodiversity and Environmental Sciences, 7(6), 275–284.
Setiawan, H., Wardhani, H. A. K., Kamaludin, K., Hutagaol, R. R., & Afriani, R. (2018). The diversity of Nepenthes at the post-mining area in Sintang District, West Kalimantan, Indonesia. Biodiversitas Journal of Biological Diversity, 19(5), 1820–1827. https://doi.org/10.13057/biodiv/d190532
Sumarini, S. (2016). Studi Jenis Tumbuhan Pakan Kelasi (Presbitis rubicunda) Pada Kawasan Hutan Wisata Baning Kabupaten Sintang. PIPER, 12(2), 115–124.
Winarni, B., Alex, T., Lahjie, A. ., & Ruslim, Y. (2017). Analisis Produksi dan Finansial Pengusahaan Tengkawang oleh Rakyat di Kalimantan Barat. Jurnal Hutan Tropis, 5(3), 236–243.
Winarni, B., Lahjie, A. ., Simarangkir, B. D. A. ., Yusuf, S., & Ruslim, Y. (2017). Tengkawang Cultivation Model in Community Forest Using Agroforestry Systems in West Kalimantan, Indonesia. Biodiversitas, 18(2), 765–772.