Peranan Mol Rebung Dalam Meningkatkan Hasil Tanaman Bayam Cabut (Amaranthus hybridus, L.) Pada Tanah PMK
DOI:
https://doi.org/10.51826/piper.v15i28.289Abstract
References
Arinong AR, Lasiwua CD. 2011. Aplikasi Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sawi. Jurnal Agrisistem 7(1): 47-54.
Ariyanto. 2008. Analisis Tata Niaga Sayuran Bayam. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Badan Pusat Statistik Kalimantan Barat. 2017. Kalimantan Barat Dalam Angka Tahun 2017. Pontianak: BPS Kalimantan Barat.
Bandini. 2002. Budidaya Bayam. Jakarta: Penebar Swadaya.
PIPER No.28 Volume 15 April 2019
Peranan Mol Rebung Dalam Meningkatkan Hasil Tanaman Bayam Cabut
(Amaranthus hybridus,L.) Pada Tanah PMK
Bucman, H.O., Brady, N.C. terjemahan Soegiman. 1982. Ilmu Tanah. Jakarta: Bhatara Karya Aksara.
Dinas Pertanian Kabupaten Jombang. 2010. Panduan Pembuatan Mikroorganisme Lokal. Dinas Pertanian Kabupaten Jombang.
Dwidjoseputro, D. 1992. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Fazria, M. A. 2011. Pengukuran Zat Besi Dalam Bayam Merah Dan Suplemen Penambah Darah Serta Penanganan Terhadap Peningkatan Hemoglobin Dan Zat Besi Dalam Darah. Universitas Indonesia, Depok.
Gadner, F.P., R.B. Pearce., dan R.L. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Diterjemahkan oleh Herawati Susilo dan Subiyanto. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Hadisoeganda, A. W. W. 1996. Bayam sayuran penyangga petani di Indonesia. Monograft No. 4, Bandung.
Hardjadi. S.S. 1991. Pengantar Agronomi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Hardjowigeno, S. 1992. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Jakarta: Akademika Presindo.
Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu Tanah. Jakarta: Akademika Presindo.
Lindung. 2015. Teknologi Mikroorganisme EM4 dan MOL. Jambi: Balai Pelatihan Penyuluhan Jambi.
Lingga, P. 1995. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Jakarta: Penerbit Swadaya.