Upaya Peningkatan Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bayam Cabut (Amaranthus tricolor L.) Dengan Pemberian Pupuk Organik Cair (POC) Keong Mas Pada Tanah PMK

Authors

  • Herlina Kurniawati

DOI:

https://doi.org/10.51826/piper.v15i29.335

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk organik cair (POC) keong mas terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bayam cabut pada tanah podsolik merah kuning (PMK). Kegunaan penelitian ini dilihat dari dua aspek, yaitu teoritis dan aspek praktis. Aspek teoritis diharapkan menjadi bahan dan teori yang berguna di lingkungan kampus tentang teknis pemberian POC keong mas. Secara praktis, memberikan informasi bagi aparat petani atau instansi lain yang memerlukan dalam membantu petani untuk memecahkan persoalannya, khususnya dalam mengembangkan bayam cabut. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen lapangan. Rancangan yang digunakan adalah pola dasar Racangan Acak Kelompok (RAK). Perlakuan pada penelitian ini adalah POC keong mas, yang terdiri dari 6 taraf dan 4 kali pengulangan pada masing-masing taraf. Taraf perlakuan terdiri dari: P0 = tidak diberikan pupuk organik cair (POC) keong mas (kontrol), P1 = 7 ml pupuk organik cair (POC) keong mas, P2 = 14 ml pupuk organik cair (POC) keong mas, P3 = 21 ml pupuk organik cair (POC) keong mas, P4 = 28 ml pupuk organik cair (POC) keong mas, P5 = 35 ml pupuk organik cair (POC) keong mas. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman (cm), jumlah daun per tanaman (helai) dan berat segar tanaman per tanaman (gram). Data dianalisis dengan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 0,05 dan 0,01. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun per tanaman dan berat segar tanaman per tanaman bayam cabut perlakuan POC keong mas memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil bayam cabut pada tanah podsolik merah kuning (PMK). Pemberian 35 ml POC keong mas per m2 (P5) menghasilkan pertumbuhan dan hasil bayam cabut tertinggi. Rata-rata tinggi tanaman yang dihasilkan 25,94 cm per tanaman, jumlah daun per tanaman dengan rata-rata 8,87 daun per tanaman dan rata-rata berat segar tanaman yaitu 0,87 gram per tanaman.

References

Badan Pusat Statistik Kabupaten Melawi. 2016. Statistik Pertanian Tanaman

Hortikultura Kabupaten Melawi 2016. Badan Pusat Statistik Kabupaten Melawi.

BP4K Kabupaten Gresik. Kumpulan Tentang Mol (Micro Organisme Lokal). https://bp4kgresik.wordpress.com/2014/05/23/kumpulan-tentang- pembuatan-mol-micro-organisme-lokal/. Diakses tanggal 14 November 2018.

BP3K Cicurug. Pemanfaatan Hama Keong Mas Jadi Bahan. bp3kcicurug.blogspot.com/2012/10/pemanfaatan-hama-keong-mas-jadi-bahan.html?m=1. Diakses tanggal 06 Februari 2019.

Gaspersz, V., 1994. Metode Perancangan Percobaan. Bandung: Armico.

Hakim, N., M. Y. Nyakpa, A. M. Lubis, S. G. Nugroho, M.R.Saul, M. A. Diha dan Go Ban Hong. 1986. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Hanafiah, K. A. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 360 hlm.

Harjoso, T dan A. S. D. Purwantono. 2002. Pemanfaatan Tanah Podzolik Merah Kuning melalui Pemberian Pupuk Kandang dan EM4 bagi Program Pengembangan Baby Corn. Jurnal Pembangunan Pedesaan. 2(2): 27-33. http://repository.uin- suska.ac.id. Diakses 08 Agustus 2018

Hasibuan, S. 2014. Respon pemberian konsentrasi pupuk herbafarm dan POC keong mas terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun (Cucumis sativus L.). Jurnal Penelitian Pertanian Bernas. Fakultas Pertanian Universitas Asahan. Medan. 9 (2):101-118. http://jurnal.fp.uns.ac.id. Diakses tanggal 07 Agustus 2018

Hidayat, R. 2005. Pengaruh Pemangkasan Produksi dan Kombinasi Dosis Pupuk Buatan terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Mangga (Mangifera indica L. ) Cv. Arumanis. J. Agrisains. 7(1)13-15.

Lingga, P. 1989. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya, Jakarta.

Lingga, P dan Marsono. 2008. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta

Marschner, H. 1986. Mineral Nutrition in Higher Plants. Academic Press Inc. London Ltd

Poewowidodo, 1992. Telaah Kesuburan Tanah. Penerbit Angkasa. Bandung.

Power, P.P. and William G.W. 1997. The Chemistry of Boron and its Speciation in Plants. Plants and Soil Journal. 193: 1-13.

Rao, S. 1994. Mikroorganisme dan Pertumbuhan Tanaman. Universitas Indonesia Jakarta.

Rukmana, R. 2010. Bayam. Penebar Swadaya. Jakarta

Salisbury, B. F. dan C. C.W Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan. Jilid 3 ITB Bandung

Suhardiyanto, H. 2002. Teknologi Hidroponik. Modul Pelatihan Aplikasi Teknologi Hidroponik untuk Perkembangan agrobisnis Perkotaan. Bogor 28 Mei-7 Juni 2002. Kerjasama CREATA-IPB dan Depdiknas.

Sunarjono, H. 2008. Bertanam 30 Jenis Sayuran. Jakarta. Penebar Swadaya.

Sarief, E.S. 1986. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka Buana. Bandung.

Wijaya, 2006. Pengaruh Pupuk dan Nitrogen dalam Jumlah Benih Per Lubang terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bayam. Jurnal Agrijati 3(1). http://ojs.unida.ac.id. Diakses tanggal 28 November 2018

Yudi, Hendra, Sitha, Romaya, Desni, Elly, dan Desmiarti, Reni, 2013. Pembuatan Pupuk Cair KOSARMAS (Kotoran Sapi, Arang, dan Keong Mas) Pengganti Pupuk Kimia. Jurnal Abstrak Universitas Bung Hatta, Volume 2, Nomor 4, ejurnal.bunghatta.ac.id. Diakses tanggal 7 Agustus 2018.

Published

2020-02-10

Citation Check