Keragaman Jenis Anggrek Epifit Sebagai Objek Wisata Alam Di Kawasan TWA Gunung Kelam Kabupaten Sintang

Authors

  • Antonius Anton

DOI:

https://doi.org/10.51826/piper.v16i30.372

Abstract

Gunung Kelam sebagai salah satu destinasi wisata alam yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan diantara berbagai objek wisata yang ada di Kabupaten Sintang. Ciri khas Gunung Kelam yang terbentuk dari batu tunggal serta keanekaragaman flora yang tinggi merupakan daya Tarik wisata. Penelitian ini dilakukan untuk mengeksplorasi dan menginventarisasi anggrek di kawasan Taman Wisata Alam Gunung Kelam, serta mengetahui keanekaragaman jenis anggrek. Metode penelitian adalah eksplorasi seluruh kawasan. Hasil penelitian ditemukan 16 (empat belas) jenis anggrek, antara lain adalah : Apendicula sp, Arundina graminifolia (Anggrek bambu), Anggrek kebutan (Ascocentrum miniatum), Bulbophyllum auratum (Lindl) Rchb. F, Anggrek Joget (Bromheadia finlaysoniana (Lindl) Rchb. F.), Coelogyne sp, Cymbidium finlaysonianum (Anggrek Lidah Ular), Cymbidium sp, Dendrobium crumenatum Swartz (Anggrek Merpati), Dendrobium secundum (Anggrek sikat), Dendrobium Smithianum Schltr, Dendrobium sp, Grammotophylum speciosum (Anggrek tebu), Vanda sp, Vanda tricolor dan satu jenis yang belum diketahui namanya.

References

Anonim. 2013. Mikroorganisme Lokal, Solusi Bagi Petani. https://media.neliti.com

Buckman, H., dan Brady, N.C,. 2006. Kesuburan Tanah dan Pemupukan Tanah Pertanian. Bandung: Pustaka Buana.

Hakim.,Nursanti, I., dan Rohim, AM. 1986. Pengelolaan Kesuburan Tanah Mineral Masam Untuk Pertanian. Universitas Sriwijaya. Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.

Holt, J.G., Krieg, N.R., Sneath, P.H.A., Staley, J.T., Williams, S.T. 1994. Bergey’s Manual of determinative Bacteriology. Lippincott Williams & Wilkins. Philadelpia.

Ibrahim B., 2002. Integrasi Jenis Tanaman Pohon Leguminosa Dalam Sistem Budidaya Lahan Kering dan Pengaruhnya Terhadap Sifat Tanah, Erosi dan Produktifitas Lahan. https://digilib.unila.ac.id. Diakses 30 Juli 2019

Janda, J.M., Abbott, S.L. 2010. The Genus Aeromonas: Taxonomy, Pathogenicity, and Infection. Clin Microb Reviews 23(1):35-73.

Maningsih, G., dan Anas, I. 1996. Peranan Aspergillus niger dan bahan organik dalam transformasi P anorganik tanah. Dalam Pemberitaan Penelitian Tanah dan Pupuk. Badan Litbang Pertanian. Puslittanak.

Okon et al. 1976. Uji Laboratorium Azospirillium sp. yang Diisolasi dari Beberapa Ekosistem. https://media. neliti.com

Ole, M.B.B. 2013. Penggunaan Mikroorganisme Bonggol Pisang (Musa paradisiaca) Sebagai Dekomposer Sampah Organik. https://www.scribd.com

Purwasasmita, M. 2009. Mikroorganisme Lokal Sebagai Pemicu Siklus Kehidupan Dalam Bioreaktor Tanaman. Seminar Nasional Teknik Kimia Indonesia, 19-20 Oktober 2009.

Razie, F. 2003. Karakteristik Azotobacter spp. Dan Azospirillum spp. Dari rizosfer padi sawah di daerah dataran banjir Kalimantan Selatan dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan awal tanaman padi. https://www.researchgate.net

Suhastyo, A.A. 2011. Studi Mikrobiologi dan Sifat Kimia Mikroorganisme Lokal (MOL) Yang Digunakan Pada Budidaya Padi Metode SRI (System of Rice Intensification). https://respository.ipb.ac.id

Published

2020-06-08

Citation Check