Pemberian Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan Bibit Jabon Merah (Anthocephalus macrophyllus (Roxb.) Havil)

Authors

  • H.M.Kurniawan Candra

DOI:

https://doi.org/10.51826/piper.v16i30.373

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan dosis pupuk NPK yang terbaik dalam mempengaruhi pertumbuhan bibit Jabon Merah (Anthocephalus macrophyllus (Roxb.) Havil). Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu dan pengetahuan terutama mengenai pengaruh pemberian pupuk NPK terhadap pertumbuhan bibit Jabon Merahdan dapat dijadikan sebagai acuan dalam rangka membudidayakan bibit Jabon Merah (Anthocephalus macrophyllus (Roxb.) Havil). Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan dengan pola dasar Rancangan Acak Lengkap (RAL). Dalam penelitian ini yang menjadi perlakuan adalah pemberian pupuk NPK yang terdiri dari 6 taraf perlakuan yaitu Tanpa pupuk/Kontrol (N0), Pupuk NPK 4 gram per liter air per 16 bibit (N1), Pupuk NPK 5 gram per liter air per 16 bibit (N2), Pupuk NPK 6 gram per liter air per 16 bibit (N3), Pupuk NPK 7 gram per liter air per 16 bibit (N4) dan Pupuk NPK 8 gram per liter air per 16 bibit (N5). Rancangan ini dipilih karena bibit Jabon Merah dan alat penelitian yang digunakan seragam (homogen). Hasil penelitian diketahui bahwa pemberian pupuk NPK memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap pertumbuhan bibit Jabon Merah. Dosis Perlakuan yang terbaik dalam mempengaruhi pertumbuhan bibit Jabon Merah adalah perlakuan N5 (8 gram per liter air per 16 bibit) dengan rerata pertambahan daun sebanyak 6,50 helai daun dan rerata pertambahan tinggi 15,75 cm, sedangkan yang terendah adalah N0 (kontrol/tanpa pupuk NPK) dengan rerata pertambahan daun hanya sebanyak 1,75 helai daun dan pertambahan tinggi 5,00 cm.

References

BPTH Sulawesi. 2011. Anthocephalus macrophyllus (Roxb.) Miq. Informasi Singkat Benih No 126. November 2011.

Hanafiah, KA. 2008. Rancangan Percobaan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Departemen Kehutanan. Yayasan Sarana Wana Jaya. Jakarta.

Jafred E. Halawane, Hanif Nurul Hidayah dan J. Kinho. 2011. Prospek Pengembangan Jabon Merah Anthocephalus macrophyllus (Roxb.) Havil Solusi Kebutuhan Kayu Masa Depan. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Balai Penelitian Kehutanan Manado.

Martawidjaya A, Iding K., Y.I.Mandang, Soewanda A.P dan Kosasi K.1992. Atlas Kayu Indonesia Jilid III. Badan Litbang Kehutanan Indonesia. Bogor.

Mulyana, D., C. Asmarahman, dan I. Fahmi. 2010. Panduan Lengkap Bisnis dan Bertanam Kayu Jabon. Agro Media Pustaka: Jakarta.

Novizan. 2003. Petunjuk Pemupukan Yang Efektif. Agromedia Pustaka, Jakarta.

Rosmarkam, A. dan Yuwono, N. W. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius, Yogyakarta.

Setyaji T, Nirsatmanto A, Sunarti S, Kartikaningytas D, Yuliastuti D S dan Sumarna. 2014. Budi Daya Intensif Jabon Merah (Athocephalus Macrophyllus) “Si Jati Kebon Dari Timur”. IPB Press. Bogor.

Trubus . 2010. Jabon: Laba Segar Masa Depan. Edisi 448, Juli 2010. PT.Trubus Swadaya. Jakarta.

UNKA. 2017. Pedoman Penulisan Skripsi. Sintang. Fakultas Pertanian Universitas Kapuas Sintang.

Warisno dan K.Dahana. 2011. Peluang Investasi Jabon Tanaman Kayu Masa Depan. PT.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Published

2020-06-08

Citation Check