PERANAN SOLID KELAPA SAWIT DALAM MENINGKATKAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.)

Authors

  • Syarif Nizar Kartana LPM Fakultas Pertanian, Indonesia
  • Anggelos Febrianto
  • Wawan wawan

DOI:

https://doi.org/10.51826/piper.v18i1.617

Abstract

Tanaman kacang tanah termasuk suku polong-polongan memiliki manfaat sebagai sumber bahan pangan berprotein tinggi.Rata-rata produksi kacang tanah di Kabupaten Sintang pada tahun
2017 adalah 1,33 ton/ha dan masih rendah bila dibandingkan dengan potensi produksi optimalnya yang mencapai 2,0 ton/ha(Soeprapto : 2011).Penyebab utama rendahnya produksi tersebut adalah karena tingkat kesuburan tanah yang kurang.Usaha yang dapat dilakukan untuk memperbaiki produktifitas kacang tanah adalah dengan memberikan bahan organik berupa solid kelapa sawit karena perkembangan perindustrian kelapa sawit di Sintang membuat ketersediaan solid menjadi melimpah serta memiliki kandungan bahan organik dan unsur hara yang cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan solid kelapa sawit dalam meningkatkan hasil kacang tanah. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen lapangan dengan pola Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri atas 5 perlakuan dan 5 ulangan, Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Kapuas Sintang dari bulan April sampai Juli 2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian solid kelapa sawit dapat meningkatkan hasil tanaman kacang tanah dimana perlakuan terbaik adalah dengan pemberian solid kelapa sawit sebanyak 5,2 kg/m2 dengan rerata jumlah polong isi 59 polong per tanaman dan rerata berat polong isi 88,40 gram per tanaman.

References

Adisoemarto, S. (2008). Dasar-dasar ilmu tanah.

Ter j em a han dan

f oth.www.googlescholar.com.Diakses pada tanggal tanggal 21 januari 2021.

AAK. (1993). Kacang tanah. Yogyakarta: Kanisius.

Damanik DS dan Isnaini M. (2017) pengaruh pemberian solid pabrik kelapa sawit terhadap pertumbuhan dan produksi kacang tanah. Riau: Universitas Riau.

Dwidjoseputro. (1992). Fisiologi tumbuhan.

Jakarta : Rhineka Cipta. Hal : 15

Hakim, N., Nyakpa, Y, Lubis, A.M., Sutopo, G.N., Saul, M.R., Diha, M.A., Go Ban Hon, dan Bayley. (1996). Dasar-dasar ilmu tanah, Lampung: Universitas Lampung.

Hardjoeigeno, S. (2010). Imu tanah. Jakarta: Akademik Presindo.

Hardjoeigeno, S. (1992). Tanah podsolik merah kuning. Jakarta: Akademik Presindo.

Heddy. (2001). Morfologi tanaman kedelai. Pusat penelitian dan pengembangan tanaman pangan. Bogor.

Indranada, K H. (1989). Pengelolaan kesuburan tanah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Kanisius. (2009). Kacang tanah: budi daya dan pengolahan hasil. Yokyakarta: Kanisius.

Lingga, P., dan Marsono. (2003). Petunjuk penggunaan pupuk. Jakarta: Penebar Swadaya.

Muji.(1996). Pengaruh pemberian limbah solid pabrik kelapa sawit terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai pada tanah pmk. Skripsi. Pontianak: Faperta Untan.

Muhammad Fikri. (2018). Respon pertumbuhan bibit kakao terhadap pemberian decanter solid pabrik kelapa sawit dan interval pengambilan. www.googlescholar.com

Munawar, A. (2011). Kesuburan tanah dan nutrisi tanaman. Bogor.

Netty Kamal. (2014). Karakteristik dan Potensi Pam an f a atan L im bah Sa w i t. www.googlescholar.com.Diakses pada tanggal tanggal 21 januari 2021.

Purwadi E. (2011). Batas kritis suatu unsur hara (n) dan pengukuran kandungan klorofil pad a ta nam a n. h ttp: // www.duniapelajar.com.

Sanief, E.S. (1989). Ilmu tanah pertanian.

Bandung: Pustaka Buana

Tim Penebar Swadaya. (1994). Kelapa sawit.

Jakarta: Penebar Swadaya.

Wigati. (2006). Pengaruh takaran bahan organik dan tingkat kelengasan tanah terhadap serapan fosfor oleh kacang tunggak di tanah pasir pantai. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Downloads

Published

2022-07-14

Citation Check