UPAYA PENGEMBANGAN USAHA PEMBUATAN TEMPE PADA PABRIK TEMPE NTT KECAMATAN SINTANG

Authors

  • Darmansah darmansah

DOI:

https://doi.org/10.51826/fokus.v20i2.652

Abstract

Pabrik Tempe NTT Salah satu Industri pengolahan tempe di Kecamatan Sintang yang
berdiri sejak tanggal 23 Pebruari 2008, berlokasi di Jalan Jalan Teuku Umar Rt 03/Rw. 02 Kelurahan
Ladang Kecamatan Sintang memiliki 6 orang karyawan. Ditinjau dari aspek pemasarannya hingga saat
ini usaha pengrajin tempe NTT di Kecamatan Sintang ini membuat dan menyebarluaskan produk tempe
selain dipasarkan di kota Sintang juga dikirimkan tersebar ke daerah-daerah kecamatan lainnya di
Kabupaten Sintang. Seiring dengan berjalannya waktu, pembuatan tempe semakin berkembang hingga
tahun 2019, Namun pada tahun 2020 volume penjualannya terjadinya penurunan yang disebabkan
oleh situasi ekonomi masyarakat yang semakin lesupada saat pandemic covid19. Pabrik Tempe NTT
didalam memulai kegiatan usahanya hingga saat ini hanya menggunakan modal dari pemilik usaha yang
disebabkan pemilik usaha tidak ingin menanggung beban bunga dari pinjaman usaha dan hanya ingin
memaksimalkan dari potensi yang dapat dilakukan oleh kegiatan usahanya. Sumber Daya Manusia
pada Pabrik Tempe NTT berjumlah 6 orang maksimal berpendidikan SLTA dilatih secara intern
perusahaan untuk mengisi berbagai bidang usaha di pabrik dengan menggunakan sistem rolling. Untuk
kegiatan promosi produk hasil usaha Pabrik Tempe NTT dilakukan dengan cara pemotongan harga
produk terutama kepada para pelanggan dan konsumen yang membeli produk dalam jumlah yang
besar dan promosi melalui berbagai pamflet, Media internet seperti Watshap, Fb dll serta mengutamakan
pelayanan yang baik. Sedangkan pada sektor sarana dan prasarana pada Pabrik Tempe NTT Kecamatan
Sintang memiliki pabrik sendiri dan 3 buah mesin tempe sebagai modal utama pengolahan tempe hingga
saat ini serta 1 kendaraan roda dua dan 1 kendaraan roda empat. Pabrik Tempe NTT Kecamatan
Sintang didalam melakukan kegiatan usahanya dibiayai secara pribadi pemilik usaha, manajemennya
masih bersifat semi tradisional serta tergolong usaha mikro dengan pengembangannya secara bertahap.
Sebaiknya pengelolaan kegiatan usaha pada Pabrik Tempe NTT Kecamatan Sintang dilakukan
perubahan sesuai dengan kaidah-kaidah pengelolaan yang ada pada fungsi-fungsi manajemen.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amirullah dan Imam Hardjanto. (2010).

Pengantar Bisnis.Yogyakarta : Graha ilmu.

Arikunto, S, (2012), Prosedur Penelitian

Suatu Pendekatan Praktik, Rineka

Cipta. Jakarta.

American Marketing Association (AMA)

(2009) yang dikutip oleh Philip Kotler

dan Keller Kevin Lane yang

diterjemahkan oleh Bob Sabran.

Gregg, 2012.Adsorption, Surface Area and

Porosity.2nd edition.Academic Press.

London.

Hasibuan, Malayu Sp.(2012). Manajemen SDM.

Edisi Revisi, CetakanKe Tujuh. Jakarta

: Bumi Aksara.

Departemen Pendidikan Nasional (2014)

Kamus Besar Bahasa Indonesia

Cetakan ke delapan Belas Edisi

IV.Jakarta :Pustaka.

Hasibuan, Malayu Sp. (2012). Manajemen

SDM. Edisi Revisi, Cetakan Ke Tiga

belas.Jakarta : Bumi Aksara.

Lupiyoadi,R. (2013). Manajemen Pemasaran

Jasa. Jakarta : Salemba Empat

Listyawan Ardi Nugraha. (2011). Pengaruh

Modal Usaha, Tingkat

Pendidikan,dan Sikap

Kewirausahaan terhadap

Pendapatan Usaha Pengusaha

Industri Kerajinan Perak Di Desa

Sodo Kecamatan Paliyan

Kabupaten Gunung Kidul. Skripsi:

Universitas Negeri Yogyakarta.

Moleong, Lexy.,(2012), Metodologi Penelitian

Kualitatif, Bandung :PT. Remaja Rosda

Karya.

Sugiyono, (2010).Metode Penelitian

Kunatitatif Kualitatif dan R&D.

Bandung. Alfabeta.

Tjiptono, Fandy. (2010). Manajemen Jasa.

Yogyakarta: Andi.

T. Hani Handoko, (2014 )Manajemen, Edisi II,

Yogyakarta: PT. BPFE.

Yuwono (2012). Persepsi dan Partisipasi

Masyarakat Terhadap Pembangunan

Hutan Rakyat Pola Kemitraan di

Kabupaten Musi Rawas Propinsi

Sumatera Selatan.

Downloads

Published

04-10-2022

Citation Check