TUMBUHAN PEWARNA ALAMI KAIN PANTANG PADA SUKU DAYAK DESA
Main Article Content
Etnobotani mempelajari peranan manusia dalam memahami hubungannya dengan lingkungan tempat mereka tinggal. Kajian terhadap etnobotani pada pemanfaatan tumbuhan sebagai pewarna alami pada industri tekstil diterapkan pada kain pantang yang berasal dari suku Dayak Desa di Desa Umin Jaya, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui secara menyeluruh terkait tumbuhan pewarna alami dalam pembuatan Kain Pantang oleh Suku Dayak Desa, mulai dari jenis, bagian yang digunakan, hingga warna yang dihasilkan. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2024. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Uji keabsahan data kualitatif menggunakan uji kredibilitas, uji uji transferabilitas, uji dependabilitas, dan uji konfirmabilitas. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat 7 jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai pewarna alami oleh masyarakat Suku Dayak Desa di Desa Umin Jaya yaitu, jambu biji, rambutan, tarum, engkrebai, mengkudu, nangka dan kemunting. Masing-masing warna yang dihasilkan pada tiap tumbuhan yaitu, warna merah dihasilkan oleh akar mengkudu, warna hijau dihasilkan oleh daun jambu biji, warna coklat dihasilkan oleh daun engkrebai, warna abu-abu dihasilkan oleh daun kemunting, warna kuning dihasilkan oleh kulit batang pohon nangka, warna hitam dihasilkan oleh kulit buah rambutan yang dikeringkan dan terakhir warna biru dihasilkan oleh daun tarum.
Afan, M., Wiraningtyas, A., Agustina, S., & Ruslan. (2020). Pemanfaatan Ekstrak Daun Sirih Hijau ( Piper Betle L .) Sebagai Zat Pewarna Alami (ZPA) Tekstil Dan Aplikasinya pada Benang Tenun. Jurnal Redoks : Jurnal Pendidikan Kimia Dan Ilmu Kimia, 3(02), 20–27.
Aiken, L. R. (1985). Three coefficients for analyzing the reliability and validity of ratings. Educational and Psychological Measurement. https://doi.org/10.1177/0013164485451012
Alamsyah, A. (2018). Kerajinan Batik dan Pewarnaan Alami. Endogami: Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi, 1(2), 136. https://doi.org/10.14710/endogami.1.2.136-148
Backer, C. A., & Bakhuizn, B. v. D. B. (1963). Flora of Java (Vol I). N.V.P Noordhoff Groningen The Netherland.
Cronquist, A. (1981). An Integrated System of Classification of Flowering Plants. New York: Columbia University Press.
Emanuel, V. (2022). Perlindungan Hukum Motif Kain Tenun Iikat Dayak Kabupaten Sintang menurut Undang - Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta. Perahu, 10(1), 11–23.
Fitrani, I., Utomo, A. ., & Akhmadi, A. . (2019). Etnobotani Tumbuhan Pewarna Alami Makanan Masyarakat Using Desa Kemiren Kabupaten Bayuwangi Etnobotani Flants Natural Dyes Food Community Using Village Kemiren Bayuwangi District. Jurnal Biologi Dan Pembelajaran Biologi, 1(1), 1–10. http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/BIOMA%0APENDAHULUAN
Januarti, J., & Wempi, J. A. (2019). Makna Tenun Ikat Dayak Sintang Ditinjau Dari Teori Semiotika Sosial Theo Van Leeuwen. Bricolage : Jurnal Magister Ilmu Komunikasi, 5(01), 073. https://doi.org/10.30813/bricolage.v5i01.1743
Jeki, J., Dirhamsyah, M., & Kartikawati, S. M. (2022). Pengetahuan Masyarakat Dayak Iban Tentang Pemanfaatan Tumbuhan Sebagai Pewarna Alami Tenun Ikat Di Dusun Kelayam Desa Manua Sadap Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan Barat. Jurnal Hutan Lestari, 10(4), 917. https://doi.org/10.26418/jhl.v10i4.53535
Kurnianto, A. A., & Mundilarto, M. (2023). Assessment: The Quality of Instrument to Measure Student’s Scientific Attitude (SSA) based on Content Validity and Empirical Testing. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA, 9(SpecialIssue), 732–739. https://doi.org/10.29303/jppipa.v9ispecialissue.6816
Mekarisce, A. A. (2020). Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data pada Penelitian Kualitatif di Bidang Kesehatan Masyarakat. JURNAL ILMIAH KESEHATAN MASYARAKAT : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat, 12(3), 145–151. https://doi.org/10.52022/jikm.v12i3.102
Moleong, L. J. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. In Bandung: Remaja Rosdakarya. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nasution, J., Riyanto, R., & Chandra, R. H. (2020). Kajian Etnobotani Zingiberaceae Sebagai Bahan Pengobatan Tradisional Etnis Batak Toba Di Sumatera Utara. Media Konservasi, 25(1), 98–102. https://doi.org/10.29244/medkon.25.1.98-102
Nurcahyani, L. (2018). Strategi Pengembangan Produk Kain Tenun Ikat Sintang. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 3(1), 56–72. https://doi.org/10.24832/jpnk.v3i1.530
Retnawati, H. (2016). Teori Respon Butir dan Penerapannya. Yogyakarta: Nuha Medika.
Ridianingsih, D. S., & Aini, M. (2022). Studi Etnobotani Masyarakat Suku Using Kabupaten Banyuwangi Pewarna Alami Untuk Mata Kuliah Etnobotani. Jurnal Kiprah Pendidikan, 1(2), 92–100. https://doi.org/10.33578/kpd.v1i2.29
Rijali, A. (2018). Analisis Data Kualitatif. Jurnal Alhadharah, 17(33), 81–95.
Rukmana, R. (1997). Budidaya Nangka. Yogyakarta: Kanisius.
Soedjito. (2008). Budi Daya Jambu Merah. Yogyakarta: Kanisius.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung: CV. Alfabeta.
Tobroni, M. I., Rujiyanto, & Soedarso, N. (2018). Design Clinic Eksplorasi Motif Sintang, Desa Ensaid Panjang Kalimantan Barat. Dimensi, 14(2).
Tomoliyus, T., & Sunardianta, R. (2020). Validitas Aiken’s instrumen tes untuk mengukur reaktif agility olahraga khusus tenis meja. Jurnal Keolahragaan, 8(2), 148–157. https://doi.org/10.21831/jk.v8i2.32492
Alexander Andi Kurnianto, Universitas Kapuas
SINTA ID : 6903307